JAKARTA, TRENDETIK.COM — PT. Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025. Pencatatan ini menandai langkah strategis perusahaan dalam memperluas akses pendanaan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap model bisnis yang telah dibangun. PMUI menjadi emiten ke-22 yang melantai di bursa pada tahun 2025, dan turut menjadi bagian dari dinamika pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam sektor pengembangan usaha berbasis UKM dan logistik.
Dalam sesi wawancara dengan awak media yang berlangsung usai seremoni pencatatan, Direktur Utama PT. Prima Multi Usaha Indonesia, Agus Susanto, menyampaikan berbagai penjelasan kepada awak media, termasuk klarifikasi terhadap isu-isu yang sempat muncul selama proses menuju IPO. Ia menegaskan bahwa seluruh proses telah dijalankan sesuai regulasi yang berlaku, dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga profesi, BEI, dan Otoritas Jasa Keuangan.
“Proses menuju IPO ini kami jalankan secara cepat dan padat. Memang dalam pelaksanaannya ada dinamika teknis, namun seluruh persyaratan akhirnya bisa kami penuhi dengan kerja keras, bahkan hingga malam hari. Kami juga sudah memperoleh investor strategis, dan isu-isu yang sempat muncul terkait pemblokiran atau komunikasi dengan pihak otoritas merupakan bentuk miskomunikasi semata,” jelas Agus kepada media.
Agus juga menyoroti pentingnya menjaga suasana yang kondusif dalam proses IPO, sembari mengajak seluruh pihak, termasuk media, untuk lebih berfokus pada substansi dan pencapaian perusahaan dibanding rumor atau gosip yang tidak berdasar.
“Kami ini pelaku usaha, bukan selebritas. Perusahaan kami sebelumnya tertutup, ibarat warung kecil. Sekarang sudah buka dan transparan, dengan keinginan kuat untuk tumbuh besar. Kami ingin berkembang, dan tujuan kami adalah membangun bisnis, bukan mencari popularitas. Oleh karena itu, kami harap kerja sama yang sehat dengan media, agar informasi yang disampaikan ke publik bisa membangun optimisme, bukan menyebar mispersepsi,” tegas Agus.
Menjawab pertanyaan mengenai struktur kepemilikan dan penggunaan dana hasil IPO, Agus menyebut bahwa sebagian besar dana akan dialokasikan untuk modal kerja dan pengembangan aset yang produktif, termasuk pembelian fasilitas yang sebelumnya disewa oleh perusahaan. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi jangka panjang, namun juga memberikan nilai tambah bagi investor.
“Kalau dulu kita sewa tempat, sekarang kita sudah siap untuk punya sendiri. Ini bentuk keseriusan kami dalam membangun fondasi bisnis jangka panjang. Kami ingin PMUI menjadi perusahaan yang kokoh secara fundamental, dengan kepemilikan aset yang nyata dan dukungan pemegang saham yang kuat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa perusahaan terbuka terhadap pengawasan publik dan transparansi, namun berharap agar setiap kritik atau pertanyaan diarahkan pada hal-hal yang konstruktif dan bukan pada isu yang bersifat spekulatif.
“PMUI punya komitmen untuk terus berkembang sebagai pengusaha UMKM yang naik kelas. Fokus kami adalah memberikan hasil nyata, menjaga tata kelola yang baik, dan memberi manfaat bagi investor serta masyarakat,” tutup Agus.
Dengan pencatatan saham perdana ini, PMUI berharap dapat menjalin hubungan jangka panjang yang sehat dengan seluruh pemangku kepentingan, sambil terus menjalankan visi sebagai perusahaan nasional yang berkontribusi dalam pemberdayaan usaha dan pembukaan lapangan kerja di Indonesia.