TRENDETIK.COM, JAKARTA – Batik Luwes Putera Jogja kembali meramaikan ajang pameran kerajinan terbesar di Indonesia, INACRAFT Oktober 2025 Vol 4 Youthpreneurs, yang berlangsung pada 1–5 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Dalam pameran bertema “Kerajinan, Budaya, Masa Depan” ini, Owner Batik Luwes Putera Jogja, Iin Hapsoro, SE, hadir langsung di booth nomor 69 untuk memperkenalkan koleksi terbaru yang lebih segar, berjiwa muda, sekaligus tetap mengakar pada nilai budaya.

Dalam wawancara bersama awak media pada hari pertama pameran, Rabu (1/10), Iin Hapsoro menyampaikan bahwa koleksi terbaru Batik Luwes Putera Jogja kali ini mengusung motif bunga dengan sentuhan bordir modern dan perpaduan bahan denim. Menurutnya, tren ini dipilih untuk menghadirkan nuansa batik yang lebih dinamis, kaya, dan kekinian, sehingga bisa diterima generasi muda tanpa kehilangan identitas budaya.

“Di Inacraft kali ini, kami hadir dengan koleksi yang lebih berjiwa muda. Motif bunga kami padukan dengan bordir terbaru serta bahan denim, sehingga batik terasa lebih segar dan stylish. Harapannya, ini bisa menjadi pilihan bagi generasi muda yang ingin tampil modis tapi tetap membawa nilai budaya,” ujar Iin.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya konsistensi hadir dalam ajang pameran seperti INACRAFT, yang telah menjadi jembatan strategis antara perajin dan konsumen, baik lokal maupun mancanegara. Dengan menempati posisi booth yang cukup strategis, Batik Luwes Putera Jogja berharap bisa lebih dekat dengan para pecinta batik dan memperluas pasar.

“INACRAFT memberi kesempatan bagi kami untuk langsung bertemu konsumen. Banyak yang sebelumnya hanya mengenal produk kami lewat online, kini bisa melihat langsung kualitas, detail, serta harga yang tetap sama seperti di Jogja maupun di platform digital. Kami menjaga agar harga tetap terbaik karena langsung dari pengrajin,” tambahnya.

Iin juga menyoroti tantangan daya beli masyarakat yang masih menjadi perhatian utama para pelaku usaha kerajinan. Namun, menurutnya hal ini justru menjadi dorongan bagi Batik Luwes Putera Jogja untuk terus berkreasi, menghadirkan produk dengan kualitas unggul, serta mengikuti selera pasar tanpa meninggalkan akar budaya.

“Tantangan utama saat ini memang daya beli masyarakat. Karena itu, kami harus lebih aktif berinovasi, menghadirkan produk yang benar-benar diminati. Dengan begitu, batik tetap hidup di tengah masyarakat dan perekonomian kreatif juga bergerak,” ungkapnya.

Sebagai salah satu brand batik yang lahir dan berkembang di Yogyakarta, Batik Luwes Putera Jogja konsisten membawa misi melestarikan warisan budaya sekaligus mendorong regenerasi melalui karya yang relevan dengan zaman. Partisipasi di INACRAFT Oktober 2025 menjadi langkah strategis untuk menunjukkan bahwa batik bukan sekadar busana tradisional, melainkan identitas bangsa yang bisa tampil modern, elegan, dan sesuai gaya hidup masa kini.

Dengan hadirnya koleksi terbaru bernuansa bunga, bordir, dan denim, Batik Luwes Putera Jogja optimistis dapat menarik perhatian lebih banyak generasi muda, sekaligus menjaga eksistensinya sebagai salah satu brand batik yang mampu menyatukan budaya dan tren masa depan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *